Sebuah dentuman keras menggelegar di Kampung Padaasih, Sukabumi, dini hari tadi. Rupanya, salah satu bangunan SMP Negeri 4 Simpenan Satu Atap roboh secara tiba-tiba, mengagetkan warga sekitar. Kejadian ini memicu kekhawatiran akan keselamatan siswa dan kelangsungan belajar mengajar.
Dentuman Keras di Tengah Malam
Warga Kampung Padaasih, Desa Mekarasih, Kabupaten Sukabumi, dikejutkan oleh suara dentuman keras yang terdengar sekitar pukul 05.00 WIB. Banyak yang awalnya mengira suara tersebut berasal dari ledakan atau kecelakaan.
Kepala Desa Mekarasih, Ujang Suryadi, mengaku sedang berada di rumah saat kejadian. "Saya kira itu suara lain, ternyata setengah jam kemudian warga datang memberitahu bahwa bangunan sekolah roboh," ungkapnya.
Saat tiba di lokasi, Ujang menemukan bangunan sekolah yang telah ambruk. Debu masih mengepul, menunjukkan bahwa kejadian baru saja terjadi.
Bangunan Berusia 16 Tahun Tanpa Renovasi
Bangunan yang roboh tersebut merupakan bagian dari SMP Negeri 4 Simpenan Satu Atap, yang berdiri sejak 2009. Usia bangunan yang sudah 16 tahun dan minimnya perawatan diduga menjadi penyebab utama keruntuhan.
"Bangunan ini belum pernah direnovasi sejak dibangun. Wajar kalau kondisinya melemah dan akhirnya roboh," jelas Ujang. Ia menambahkan, sekolah tersebut sangat dibutuhkan oleh siswa-siswi yang baru saja memulai tahun ajaran.
Data dari Kementerian Pendidikan menunjukkan bahwa 40% bangunan sekolah di Indonesia berusia di atas 15 tahun, dengan banyak yang memerlukan renovasi mendesak.
Proses Belajar Mengajar Terancam
Robohnya bangunan ini mengancam kelancaran proses belajar mengajar. Ujang berharap pemerintah segera turun tangan untuk membangun kembali sekolah tersebut.
"Kami membutuhkan perhatian cepat dari pemerintah pusat maupun kabupaten. Anak-anak tidak boleh kehilangan tempat belajar," tegas Ujang.
Warga sekitar, seperti Iwan yang tinggal 150 meter dari lokasi, mengaku lega karena kejadian terjadi saat pagi hari sebelum aktivitas sekolah dimulai. "Kalau terjadi saat jam sekolah, bisa berbahaya," ujarnya.
Penyebab Roboh Masih Diinvestigasi
Hingga saat ini, penyebab pasti robohnya bangunan masih dalam investigasi. Warga menyebut tidak ada angin kencang atau hujan yang memicu kejadian tersebut.
"Aneh, tidak ada cuaca ekstrem. Mungkin bangunannya sudah lapuk," kata Iwan, salah seorang warga.
Tim dari Dinas Pendidikan dan BPBD Kabupaten Sukabumi telah turun ke lokasi untuk mengevaluasi kerusakan dan memastikan keamanan bangunan lainnya.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya perawatan infrastruktur pendidikan. Dengan banyaknya bangunan sekolah berusia tua di Indonesia, diperlukan langkah cepat untuk mencegah insiden serupa terulang di masa depan.
Tidak ada komentar: