Seorang driver Gojek mengalami tindakan kekerasan hingga hampir dikeroyok oleh sejumlah orang di Jatihandap Cicaheum, Kota Bandung. Korban ditendang dan dipukul oleh pelaku yang diduga merupakan pengemudi ojek pangkalan dan angkot. Insiden ini memicu reaksi dari komunitas ojol yang membanjiri lokasi kejadian. Kasus ini telah dilaporkan ke pihak berwajib dan sedang dalam proses hukum.
Kronologi Insiden Kekerasan
Kejadian bermula sekitar pukul 13.00 WIB ketika seorang driver Gojek sedang bertugas di kawasan Jatihandap Cicaheum. Tanpa alasan yang jelas, ia ditendang dan dipukul oleh dua orang yang diduga merupakan pengemudi ojek pangkalan dan supir angkot jalur Cibiru.
Aksi kekerasan tersebut berlangsung hingga sore hari menjelang maghrib. Saksi mata menyebut bahwa korban tidak memberikan perlawanan dan hanya berusaha melindungi diri. Insiden ini sempat menimbulkan ketegangan di lokasi.
Berdasarkan laporan sebelumnya, konflik antar pengemudi transportasi online dan konvensional bukan kali pertama terjadi. Persaingan bisnis seringkali memicu gesekan fisik, meski solusi damai sebenarnya bisa dilakukan.
Reaksi Komunitas Ojol
Pasca kejadian, puluhan driver Ojol dari berbagai wilayah berdatangan ke lokasi. Mereka mengenakan jaket hijau sebagai bentuk solidaritas terhadap korban. Kehadiran mereka sempat menimbulkan kepadatan di sekitar Jatihandap Cicaheum.
Beberapa menyebut bahwa korban bukanlah pihak yang memulai konflik, melainkan justru menjadi korban dari aksi premanisme.
Diperkirakan, aksi solidaritas ini juga bertujuan untuk menekan aparat penegak hukum agar mengambil tindakan tegas terhadap pelaku. Kasus serupa sebelumnya seringkali berakhir tanpa penyelesaian yang memuaskan.
Insiden kekerasan terhadap driver Gojek di Bandung menjadi catatan penting bagi semua pihak. Selain memerlukan penegakan hukum yang tegas, persaingan bisnis yang sehat dan inklusif juga perlu dibangun untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan moral kepada korban sembari menunggu proses hukum yang adil.
Tidak ada komentar: