Sebuah bentang alam hijau kuno yang terkubur selama 34 juta tahun di bawah lapisan es Antartika akhirnya ditemukan, membuka lembaran baru sejarah Bumi.
Penemuan yang Mengubah Sejarah
Sebuah tim peneliti internasional berhasil menemukan bentang alam hijau yang luas di bawah lapisan es setebal 1,6 km di Antartika Timur. Wilayah ini diperkirakan terbentuk 34 juta tahun lalu, sebelum Antartika membeku.
Penemuan ini menggunakan teknologi radar penembus es yang mampu memetakan struktur geologis di bawah lapisan es tebal. Dari hasil pemindaian, terlihat jelas jaringan sungai, danau, dan bahkan bukit yang masih terjaga utuh.
Dr. Sarah Johnson, ahli geologi dari Universitas Cambridge, menyatakan, 'Ini adalah jendela langka ke masa lalu Bumi. Kondisinya sangat mirip dengan lingkungan yang kita temukan di Skandinavia saat ini.'
Kondisi Antartika di Masa Lalu
Berdasarkan analisis sampel sedimen, wilayah ini dulunya memiliki iklim yang lebih hangat dengan suhu rata-rata sekitar 10°C. Vegetasi yang tumbuh subur termasuk jenis tumbuhan runjung dan pakis.
Perubahan iklim global 34 juta tahun lalu menyebabkan Antartika mulai membeku. Proses ini berlangsung cepat dalam skala geologis, hanya dalam beberapa ribu tahun.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pergeseran lempeng tektonik juga berkontribusi pada perubahan drastis iklim Antartika. Posisi benua yang bergerak ke kutub selatan membuatnya semakin terisolasi dari arus laut hangat.
Implikasi untuk Masa Depan
Penemuan ini memberikan petunjuk berharga tentang bagaimana Bumi merespons perubahan iklim ekstrem di masa lalu. Data ini bisa menjadi acuan untuk memprediksi dampak pemanasan global saat ini.
Menurut NASA, pencairan es Antartika saat ini terjadi dengan kecepatan yang belum pernah tercatat sebelumnya. Beberapa model memprediksi bahwa bagian dari bentang alam kuno ini mungkin terungkap kembali dalam beberapa abad mendatang.
Prof. Michael Chen, pakar iklim dari MIT, memperingatkan: 'Jika kita tidak mengendalikan emisi, kita mungkin akan melihat Antartika kembali hijau – tetapi dengan konsekuensi bencana bagi kehidupan manusia.'
Penemuan ini mengingatkan kita tentang betapa rapuhnya keseimbangan alam. Bagaimana pandangan Anda tentang masa depan Antartika? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!
Tidak ada komentar: