Baku Hantam Security Vs Warga Berakhir Tewas di Karawang

Gambar Artikel

Sebuah insiden berdarah terjadi di Karawang, Jawa Barat, ketika seorang petugas keamanan perusahaan logistik terlibat perkelahian dengan warga hingga berujung tewas. Peristiwa ini dipicu oleh perselisihan soal izin masuk area fuel. Korban, Fahrurozi (26), meninggal dunia setelah dilarikan ke RSUD Karawang akibat tusukan benda tajam.

Awal Mula Insiden

Ade Suhedi (40), kakak korban, mengisahkan bahwa adiknya datang ke lokasi perusahaan logistik untuk menjemputnya usai shift kerja. Saat itu, Ade tidak bisa pulang sendiri karena tidak ada keluarga yang bisa menjemput. Fahrurozi pun memutuskan datang ke area fuel tempat kakaknya bekerja.

Menurut keterangan Ade, adiknya tiba pada Minggu (22/6/2025) malam. Namun, petugas keamanan berinisial MF menegur Fahrurozi karena dianggap masuk tanpa izin. Hal ini memicu adu mulut yang berujung pada bentrokan fisik.

Ade yang berada di bagian belakang fuel mendengar keributan. Saat mendekat, ia melihat adiknya telah terlibat cekcok dengan sang security. "Adik saya nggak terima ditegur, sampai akhirnya berkelahi," ucap Ade.

Kronologi Penusukan

Perselisihan semakin memanas ketika MF mengambil sebatang besi tajam di dekat pos security. Benda itu kemudian ditusukkan ke perut Fahrurozi, menyebabkan luka parah dan pendarahan hebat.

Ade yang menyaksikan kejadian itu langsung berusaha melerai. Namun, kondisi adiknya sudah kritis. "Dia ditusuk di sisi perut, darahnya banyak. Saya langsung bawa ke rumah sakit," kata Ade dengan suara bergetar.

Fahrurozi dilarikan ke RSUD Karawang tetapi nyawanya tidak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhir menjelang dini hari. Tim medis mencatat luka tusuk sebagai penyebab utama kematian.

Respons Kepolisian

Kapolres Karawang AKBP Fiki Novian Ardiansyah menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan kejadian tersebut. Tim inafis langsung turun ke TKP untuk mengumpulkan bukti dan melakukan olah tempat kejadian.

"Kami telah mengamankan pelaku dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk kakak korban," tegas Fiki saat dikonfirmasi. Pelaku, MF, kini ditahan untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Autopsi terhadap jasad korban juga telah dilakukan guna memastikan penyebab kematian. Polisi menduga kuat kasus ini akan disangkakan dengan pasal pidana terkait penganiayaan berat berujung maut.

Insiden ini menjadi peringatan akan pentingnya penyelesaian konflik tanpa kekerasan. Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga emosi dan mematuhi prosedur keamanan di area kerja. Keluarga korban berharap proses hukum berjalan transparan untuk memenuhi rasa keadilan.

Tidak ada komentar:

banner image
Diberdayakan oleh Blogger.