Rocky Gerung: Jalan Raya Jadi Etika Bermasyarakat

Gambar Artikel

Rocky Gerung turut hadir dalam Rakernis Korlantas Polri, menyatakan jalan raya sebagai cerminan etika bermasyarakat dan mendukung upaya pengurangan kecelakaan.

Dukungan Rocky Gerung untuk Korlantas Polri

Rocky Gerung, intelektual publik ternama, hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernis) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri pada 14 Juni 2025. Kehadirannya bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk dukungan nyata terhadap upaya Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Dalam paparannya, Rocky menekankan bahwa jalan raya bukan hanya sekadar infrastruktur, melainkan ruang publik yang merefleksikan etika dan budaya masyarakat. Ia menyebut, 'Jalan raya adalah pameran etika di mana setiap pengguna jalan harus memiliki kesadaran kolektif untuk menghormati hak orang lain.'

Irjen Agus Suryonugroho menyambut positif pandangan ini. Ia mengatakan, 'Pendekatan etika yang digagas oleh Rocky Gerung sejalan dengan misi kami untuk menciptakan budaya tertib berlalu lintas.'

Tantangan dan Solusi Penanggulangan Kecelakaan

Data Korlantas Polri menunjukkan, pada tahun 2024, tercatat lebih dari 117.000 kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia, dengan korban jiwa mencapai 25.000 orang. Angka ini masih jauh dari target penurunan yang diharapkan.

Untuk mengatasi hal ini, Korlantas Polri telah menginisiasi program 'Zero Accident Vision 2030'. Program ini mencakup peningkatan patroli, sosialisasi tertib lalu lintas, dan pemanfaatan teknologi seperti sistem CCTV dan kamera tilang elektronik.

Rocky Gerung menambahkan, 'Selain pendekatan hukum, perlu ada edukasi berbasis nilai-nilai kemanusiaan. Etika berlalu lintas harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan sejak dini.'

Relevansi Ide Rocky pada Tren Global

Pandangan Rocky soal etika jalan raya sejalan dengan tren global yang menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam keselamatan lalu lintas. Negara-negara seperti Belanda dan Jepang telah membuktikan bahwa budaya tertib dan saling menghormati di jalan raya mampu menekan angka kecelakaan secara signifikan.

Menurut laporan WHO tahun 2023, negara-negara dengan tingkat kesadaran etika berlalu lintas tinggi mampu mengurangi kecelakaan hingga 50% dalam satu dekade.

Rocky menegaskan, 'Indonesia harus belajar dari keberhasilan ini. Etika bukan hanya soal aturan, tapi juga tanggung jawab sosial.'

Mari bersama-sama membangun budaya tertib berlalu lintas demi keselamatan dan kenyamanan bersama. Simak informasi lebih lanjut di akun resmi Korlantas Polri.

Tidak ada komentar:

banner image
Diberdayakan oleh Blogger.